Aku
sakit dan terbuang
Tertusuk
dan terkoyak ilalang
Tak
dapat duduk atau berdiri jenjang
Dan
ketika aku mulai berjuang
Tubuh
ini tak mampu menopang
Terhalang
rentanya tulang
Terhalang
kaburnya pandangan
Terhalang
oleh hati yang berlubang
Tenang
saja…
Tak
apa, asal sang bulan selalu bersinar
Dengan
senyum yang berbinar
Bersamaan
dengan kepribadian yang mulai mekar
Kasihan
sang bulan yang sendirian
Berusaha
kokoh bertahan
Walau
terkadang tertutup awan
Ia
tak pernah turun bukan?!
Tak
pernah lari
Tak
pernah mencoba pergi
Dan
membiarkan langit malam jadi sepi
Jika
bulan tatuh dan pergi…
Tak
kan ada pengganti
Yang
ada hanya langgit malam pembuat sakit hati
Tak
ada lagi penunjuk jalan
Yang
ada hanya kesepian,
Luka
yang tak ingin diobatkan,
Langit
temaran tanpa ada jalan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar